1. Nasi Kuning
Nasi kuning (Indonesian for: "Yellow Rice "), atau terkadang disebut nasi kunyit (bahasa Indonesia untuk: "kunyit beras "), adalah hidangan nasi wangi Indonesia yang dimasak dengan santan dan kunyit, maka nama nasi kuning (nasi kuning).
Di Filipina, hidangan terkait ada di Mindanao, terutama di kalangan rakyat Maranao, di mana ia dikenal sebagai kuning. Seperti versi Indonesia, ini terutama menggunakan kunyit, tetapi juga menambahkan serai dan tidak menggunakan santan. Hidangan serupa juga ditemukan di masakan Sri Lanka di mana ia dikenal sebagai Kaha buth dan menarik dari pengaruh Indonesia dan Sri Lanka.
https://en.wikipedia.org/wiki/Nasi_kuning
2. Nasi Uduk
Nasi uduk adalah nasi kukus gaya Betawi Indonesia yang dimasak dalam hidangan santan, berasal dari Jakarta, yang dapat ditemukan secara luas di seluruh negeri. Nasi uduk secara harfiah berarti "nasi campur " dalam dialek Betawi, yang terkait dengan istilah bahasa Indonesia ngunjal ( "Mix "). Nama ini menjelaskan persiapan hidangan itu sendiri yang membutuhkan lebih banyak bahan (santan, cengkeh, serai, kayu manis, dan daun pandan) daripada memasak nasi kukus Umum dan lauk tambahan.
https://en.wikipedia.org/wiki/Nasi_uduk
Nasi kuning (Indonesian for: "Yellow Rice "), atau terkadang disebut nasi kunyit (bahasa Indonesia untuk: "kunyit beras "), adalah hidangan nasi wangi Indonesia yang dimasak dengan santan dan kunyit, maka nama nasi kuning (nasi kuning).
Di Filipina, hidangan terkait ada di Mindanao, terutama di kalangan rakyat Maranao, di mana ia dikenal sebagai kuning. Seperti versi Indonesia, ini terutama menggunakan kunyit, tetapi juga menambahkan serai dan tidak menggunakan santan. Hidangan serupa juga ditemukan di masakan Sri Lanka di mana ia dikenal sebagai Kaha buth dan menarik dari pengaruh Indonesia dan Sri Lanka.
https://en.wikipedia.org/wiki/Nasi_kuning
2. Nasi Uduk
Nasi uduk adalah nasi kukus gaya Betawi Indonesia yang dimasak dalam hidangan santan, berasal dari Jakarta, yang dapat ditemukan secara luas di seluruh negeri. Nasi uduk secara harfiah berarti "nasi campur " dalam dialek Betawi, yang terkait dengan istilah bahasa Indonesia ngunjal ( "Mix "). Nama ini menjelaskan persiapan hidangan itu sendiri yang membutuhkan lebih banyak bahan (santan, cengkeh, serai, kayu manis, dan daun pandan) daripada memasak nasi kukus Umum dan lauk tambahan.
https://en.wikipedia.org/wiki/Nasi_uduk
Komentar
Posting Komentar